Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 16 Januari 2009

Air attacks Israel, Minister of Hamas in the country "Said Siam" died

Menteri Dalam Negeri Hamas Said Siam tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, Kamis, kata sejumlah pejabat HAMAS.

Putra dan saudaranya juga tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Jabalya itu.

Siam membawahi 13.000 polisi dan aparat keamanan HAMAS, sebagian besar terlibat aktif dalam perang melawan Israel. Seorang pejabat HAMAS berjanji melakukan pembalasan atas kematian menteri itu.

"Darah Said Siam akan menjadi kutukan bagi Zionis," kata Mohammed Nazzal kepada televisi Al-Jazeera.

Siam diangkat sebagai menteri dalam negeri setelah HAMAS menang dalam pemilihan umum Palestina pada Januari 2006. Delapan-belas bulan kemudian, kelompok itu menghalau saingan mereka, Fatah, dari Jalur Gaza.

Dalam pernyataan yang menggarisbawahi kebijakannya, Siam mengatakan kepada Reuters dalam wawancara pada Maret 2006, "Tidak akan pernah datang hari dimana orang Palestina ditangkap karena afiliasi politiknya atau karena menentang pendudukan (Israel)."

"Sebaliknya, rejim baru HAMAS akan berusaha melakukan koordinasi yang lebih baik untuk melancarkan serangan terhadap negara Yahudi tersebut," katanya.

Siam adalah anggota sayap garis keras Hamas dan telah membentuk Pasukan Eksekutif yang memainkan peranan penting dalam pengambilalihan Gaza. Militer Israel juga mengkonfirmasi serangan yang menewaskan menteri Hamas itu.

"Dalam operasi gabungan IDF ({Pasukan Pertahanan Israel) dan Shin Beth (keamanan dalam negeri) beberapa saat lalu, jet-jet menyerang sebuah bangunan" di Gaza ketika Said Siam sedang berada di dalam rumah itu bersama saudaranya Iyad dan seorang ketiga, kata seorang jurubicara militer Israel. "Kami menghantam sasaran tersebut," tambahnya.

Lebih dari 1.000 warga Palestina tewas dan sekitar 5.000 orang cedera dalam ofensif 20 hari Israel ke Jalur Gaza, menurut petugas-petugas medis di Gaza.
ABD
source : Antara